• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Sunday, July 19, 2015

Overload dan Cara Kerjanya

1:20 AM // by Arif Ikhsanudin



       Thermal Overload adalah alat yang biasanya digunakan untuk memproteksi motor, sebetulnya sama saja seperti halnya MCB yang dipasang di rumah. Pernah tidak saat asik nonton televisi, mama sedang nyetrika, adik sedang masak di rice cooker tiba-tiba saja listrik ngetrip (kejepret) padahal tidak menyalakan apa-apa lagi? Hal itu disebabkan MCB sudah melewati arus yang diperbolehkan.
        Kenapa tidak langsung ngetrip? karena MCB memberikan batas ambang wajar. Jadi kalo di rumah anda MCBnya 6 A. Bisa dipake 6.1 A dalam batas waktu sekian detik/menit. Lebih jelasnya anda bisa melihat tripping curve dari MCB tersebut.

       Kembali ke Thermal Overload (TOR) yang fungsinya kembar dengan MCB. Bedanya TOR tidak mempunyai switch on/off.
       Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.

Motor listrik akan mengalami gangguan arus listrik yang berlebihan diakibatkan oleh beberapa hal antara lain
  • Tegangan input motor listrik kurang dari tagangan Nominalnya,
  • Cos phi motor listrik yang buruk,
  • Beban yang diangkat oleh motor listrik terlalu berat

Cara kerja
        Komponen utama sebuah Thermal overload relay iyalah Bimetal. logam bimetal terdiri dari dua buah kepingan logam. kepingan bimetal akan melengkung ketika terjadi perubahan suhu.
        Selama bimetal trip itu masih panas, maka dibagian bawah akan tetap melengkung, sehingga kontak – kontaknya belum dapat dikembalikan ke kondisi semula walaupun reset buttonnya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset button.
Pemasangan
       Arus utama melalui 95 – 96 NO (Normally Open) dilanjutkan ke saklar yang mengatur jalannya kontaktor. Arus utama juga di lewatkan dari 95 – 97 karena jika terjadi masalah maka 97 – 98 yang tadinya NC (Normally Close) akan tertutup (NO). Akhirnya 98 dihubungkan dengan lampu indicator Merah yang dinyatakan trouble. Saat 97 – 98 menjadi terhubung maka 95 – 96 terbuka, menyebabkan sakelar, kontaktor, dan beban tidak mendapat tegangan.


Karakteristik 
  • Terdapat konstruksi yang berhubungan langsung dengan terminal kontaktor magnit. 
  • Full automatic function, Manual reset, dan memiliki pengaturan batas arus yang dikehendaki untuk digunakan. 
  • Tombol trip dan tombol reset trip, dan semua sekerup terminal berada di bagian depan. 
  • Indikator trip 
  • Mampu bekerja pada suhu -25 °C hingga +55 °C atau (-13 °F hingga +131 °F)

 Sumber
  • http://akhdanazizan.com/pemasangan-thermal-overload-relay
  • https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/07/03/cara-kerja-thermal-overload/
  • http://dimasfakuhirawan.blogspot.com/
  • http://info-listrik.blogspot.com/2014/10/overload.html
  • http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/over-load.html
  • https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/04/28/apa-itu-thermal-overload/
  • https://suriptoinstalasi.wordpress.com/